Apa Itu Cost Per Gross Rating Point (CPP)?
Secara sederhana, CPP adalah metrik yang menunjukkan berapa biaya yang kita keluarkan untuk mencapai satu Gross Rating Point (GRP). Sebagai pengingat, satu GRP setara dengan berhasil menjangkau 1% dari total target audiens atau pangsa pasar potensial yang bisa dijangkau oleh suatu program atau media dalam periode tertentu.
Dengan kata lain, CPP membantu kita mengukur seberapa efisien biaya yang kita keluarkan untuk setiap “poin” jangkauan (GRP) yang kita dapatkan melalui sebuah kampanye iklan di media tertentu.
Mengapa CPP Penting dalam Perencanaan Media Anda?
Memahami dan menghitung CPP memberikan beberapa keuntungan signifikan bagi kita sebagai pemasar:
- Membandingkan Efisiensi Biaya Antar Media: Dengan CPP, kita dapat membandingkan biaya untuk mencapai satu GRP di berbagai pilihan media. Misalnya, kita bisa membandingkan CPP antara stasiun TV A dengan stasiun TV B untuk program yang sama, atau antara dua program berbeda di stasiun yang sama.
- Mengoptimalkan Alokasi Anggaran: CPP membantu kita memilih opsi media yang menawarkan nilai terbaik (GRP tertinggi dengan biaya terendah atau paling masuk akal) sesuai dengan anggaran yang kita miliki. Ini memastikan kita tidak “membakar uang” pada media yang kurang efisien.
- Memaksimalkan Return on Investment (ROI): Dengan memilih media yang lebih efisien dari segi biaya per GRP, kita dapat memastikan kampanye pemasaran dapat mencapai target audiens secara efektif dan efisien, yang pada akhirnya bertujuan untuk memaksimalkan return on investment (ROI) dari keseluruhan pengeluaran media kita.
Rumus Menghitung CPP
Rumus untuk menghitung CPP cukup sederhana dan mudah dipahami:
$$CPP = \frac{TC_{at}}{GRP_t}$$
Di mana:
- CPP = Cost Per Gross Rating Point (Biaya per Poin Rating Kotor, dalam Rupiah)
- $TC_{at}$ = Total cost of selected advertising in time period t (Total biaya iklan yang dipilih dalam periode waktu t, dalam Rupiah)
- $GRP_t$ = Total gross rating points during time period t (Total GRP yang dihasilkan oleh penempatan iklan tersebut selama periode waktu t)
Contoh Perhitungan CPP dalam Rupiah
Mari kita buat sebuah contoh agar lebih mudah dipahami.
Misalkan perusahaan Anda, “Sehat Selalu Indonesia”, ingin beriklan selama siaran langsung pertandingan final kejuaraan bulu tangkis nasional di stasiun TV “Garuda Sport”.
- Total GRP yang dihasilkan oleh paket iklan di stasiun TV “Garuda Sport” selama pertandingan final tersebut (GRPt) adalah 150 GRP.
- Total biaya iklan untuk paket tersebut (TCat) adalah Rp 750.000.000.
Sekarang, mari kita hitung CPP-nya:
=150 CPP=Rp5.000.000
$$CPP = \frac{\text{Rp 750.000.000}}{150}$$
$$CPP = \text{Rp 5.000.000}$$
Artinya, biaya yang Anda keluarkan untuk mendapatkan setiap satu Gross Rating Point (atau dengan kata lain, untuk setiap 1% target audiens yang berhasil dijangkau melalui program tersebut) adalah Rp 5.000.000.
Bagaimana CPP Mempengaruhi Pengambilan Keputusan?
CPP adalah alat yang sangat berguna, namun penggunaannya dalam pengambilan keputusan haruslah komprehensif:
Sebagai Alat Perbandingan Media: CPP membantu kita membandingkan berbagai pilihan media untuk menentukan mana yang menghasilkan biaya per GRP terbaik. Jika, misalnya, stasiun TV lain “Nusantara Sport” menawarkan paket iklan dengan CPP Rp 4.500.000 untuk program serupa dengan target audiens yang relevan, maka dari sisi biaya per GRP, “Nusantara Sport” terlihat lebih efisien.
Bukan Hanya Soal Biaya Terendah: Penting untuk kita ingat bahwa CPP yang paling rendah tidak selalu otomatis menjadi pilihan terbaik. Keputusan akhir juga harus mempertimbangkan faktor-faktor kualitatif dan strategis lainnya, seperti:
- Profil Audiens Target: Apakah audiens dari media tersebut benar-benar sesuai dengan target pasar utama produk kita? CPP yang rendah tidak akan berarti jika audiensnya tidak tepat.
- Kualitas Penempatan Iklan: Perbedaan harga secara keseluruhan mungkin memungkinkan kita mendapatkan penempatan iklan yang lebih baik (misalnya, slot waktu utama, posisi premium di media cetak, atau jeda iklan pertama/terakhir).
- Frekuensi Paparan (Frequency): Media tertentu mungkin menawarkan frekuensi paparan yang lebih tinggi dengan biaya yang wajar, yang penting untuk membangun ingatan merek dan efektivitas kampanye (seperti yang telah kita bahas dalam topik “Frequency”).
- Suatu media bisa saja memiliki rating yang lebih rendah (menghasilkan audiens yang lebih kecil) sehingga harganya lebih murah dan mungkin CPP-nya juga menarik. Namun, kita perlu bertanya, apakah audiens yang lebih kecil tersebut cukup signifikan untuk mencapai tujuan kampanye kita?
Tujuan Ganda CPP: CPP memiliki dua tujuan pengukuran utama:
- Evaluatif: Memungkinkan kita membandingkan dua atau lebih pilihan media secara objektif dari sisi efisiensi biaya per GRP.
- Perencanaan: Membantu pengiklan dan perencana media dalam merencanakan bauran media (media mix) yang ideal berdasarkan anggaran yang tersedia, profil pemirsa media, dan preferensi penempatan slot waktu.
Kapan dan Bagaimana Kita Menggunakan CPP?
CPP sangat berguna saat kita sedang dalam tahap perencanaan media dan alokasi anggaran. Metrik ini paling efektif digunakan untuk:
- Membandingkan media sejenis (misalnya, beberapa stasiun TV yang berbeda, atau beberapa program di stasiun TV yang sama, atau beberapa majalah dengan target pembaca yang serupa).
- Membandingkan proposal dari berbagai agensi media.
Membandingkan CPP antara jenis media yang sangat berbeda (misalnya, TV dengan media sosial, atau radio dengan media cetak) mungkin kurang relevan atau memerlukan penyesuaian karena cara GRP dihitung dan sifat mediumnya bisa sangat berbeda.
Kesimpulan
Cost Per Gross Rating Point (CPP) adalah metrik yang sangat berharga bagi para pemasar dan perencana media untuk menilai efisiensi biaya dalam mencapai target jangkauan melalui berbagai pilihan media. Dengan memahami dan menggunakan CPP secara bijak, kita dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam memilih media, mengoptimalkan anggaran iklan kita, dan pada akhirnya meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran kita secara keseluruhan.
Ingatlah untuk selalu melihat CPP dalam konteks yang lebih luas, mengombinasikannya dengan metrik lain seperti “Reach”, “Frequency”, profil audiens, serta tujuan strategis dari kampanye Anda untuk membuat keputusan pembelian media yang paling optimal.