Loading 0%

Risiko Bunuh Diri Global (WHO): Benarkah Pria Memiliki Risiko Lebih Tinggi Dibandingkan Wanita?

  .... Views
 188 words  1 min
Risiko Bunuh Diri Global (WHO): Benarkah Pria Memiliki Risiko Lebih Tinggi Dibandingkan Wanita?

Dari berbagai media, kita sering kali mendengar bahwa pada umumnya pria mengalami tekanan mental yang lebih tinggi dibandingkan wanita. Hal ini dapat disebabkan oleh konstruksi sosial yang menuntut pria untuk selalu tampil kuat, tangguh, dan tidak menunjukkan emosi secara terbuka. Tekanan untuk memenuhi ekspektasi tersebut sering kali membuat pria enggan mencari bantuan saat menghadapi masalah emosional atau psikologis, yang pada akhirnya dapat menumpuk dan berdampak serius terhadap kesehatan mental mereka.

Catatan Penting: Konten berikut membahas isu sensitif terkait bunuh diri dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta pemahaman. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal membutuhkan dukungan, harap segera hubungi layanan bantuan profesional.

Seperti yang tergambarkan dalam visualisasi data di bawah ini, terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara pria dan wanita, di mana pria menunjukkan tingkat kasus bunuh diri yang lebih tinggi dibandingkan wanita di setiap negara.

Fenomena ini sejalan dengan pendapat Jeffrey S. Nevid dalam bukunya Abnormal Psychology, yang menyatakan bahwa kasus bunuh diri lebih banyak dialami oleh pria dibandingkan wanita. Meskipun jumlah wanita yang melakukan percobaan bunuh diri lebih tinggi, pria cenderung lebih sering berhasil melakukannya. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan pria untuk memilih metode yang lebih cepat dan mematikan, seperti penggunaan senjata api, dibandingkan dengan wanita yang umumnya memilih cara yang kurang fatal.

Referensi

  • Nevid, J. S. (2012). Abnormal Psychology: In a Changing World. Pearson Education.

WHO